Selasa, 23 Ogos 2016

Azan dan Iqamah

عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ ﷺ: " إِذَا كَانَ الرَّجُلُ بِأَرْضِ قِيٍّ فَحَانَتِ الصَّلاةُ فَلْيَتَوَضَّأْ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ مَاءً فَلْيَتَيَمَّمْ، فَإِنْ أَقَامَ صَلَّى مَعَهُ مَلَكَاهُ، وَإِنْ أَذَّنَ وَأَقَامَ صَلَّى خَلْفَهُ مِنْ جُنُودِ اللَّهِ مَا لا يُرَى طَرَفَاهُ "
Dari Salmaan Al-Faarisiy, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah  : “Apabila seseorang berada di tanah tandus tak berpenghuni, lalu tiba waktu shalat, hendaklah ia berwudlu. Apabila ia tidak mendapatkan air, hendaklah bertayammum. Apabila ia mengumandangkan iqamat, maka akan shalat bersamanya dua orang malaikat. Apabila ia mengumandangkan adzan dan iqamat, maka akan shalat di belakangnya tentara-tentara Allah yang tidak terlihat dua ujungnya (yaitu sangat banyak – Abul-Jauzaa’)” [Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq 1/510-511 no. 1955; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahiih At-Targhiib 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan